Selasa, 16 Agustus 2011

Sadness n' Loneliness

***



Hari ini mendung semendung hati ini yang sedang bersedih. Saat air hujan berjatuhan, airmata ini seketika berjatuhan begitu saja tanpa kuperintah. Kesedihan ini membuat hari-hari dan hatiku menjadi mendung. Terasa hampa dan gelap, terasa ringan tubuh ini seperti tak memiiki jiwa. Kesedihan ini selalu membuatku menangis, kesedihan yang menyangkut kehidupanku.





Ku selalu berdoa agar kesedihan ini bisa sedikit berkurang dari sebelumnya. Memiliki teman membuatku bahagia namun mereka menyakitiku. Aku ingin kembali ke masa lalu, aku ingin tidak memiliki teman seperti masa laluku. Memang kesepian tidak punya teman, memang menyakitkan hatiku, mengapa dulu aku tak punya teman? Mengapa mereka menjauhiku, aku sungguh kesepian. Saat aku membutuhkan teman mereka selalu tak hadir dalam kehidupanku dan saat mereka hadir mereka membuat masalah dan mempersulit kehidupanku.





Sepi dan sakit yang kurasakan, ingin rasanya aku lari dari semua ini. Tak ada yang menolong, aku selalu berusaha untuk bisa menjadi lebih baik namun terkadang aku gagal. Aku ingin sendirian saja walau itu menyakitkan hatiku, sama sakitnya saat teman menyakitiku





Selalu bersedih hati ini walau terlihat senyuman manis di rautku, selalu menangis hati ini walau terlihat tertawa raut ini. Membuatku lelah, membuatku tak berjiwa saat memikirkan penyelesaian masalah. Kehidupanku bagaikan matematika yang harus diselelsaikan secara berurutan dan harus banyak diperhitungkan.





Dulu kuberjuang untuk bisa mendapatkan teman agar bisa menjauh dari rasa sepi ini yang selalu menyakitkan hatiku namun setelah kumendapatkan teman ternyata di kebanyakan temanku hanya menyakitkan hatiku. Setiap pilihan yang kupilih selalu ada resiko yang akan kudapatkan.





Sikap yang kau buat padaku, membuatku menyerah untuk menyadarkannya. Ingin menjauh darimu. Peduliku sudah kuberikan padamu namun kau tak memberikan sedikit kepeduliannya padaku. Teman, sungguh keterlaluannya kau padaku. Kepercayaan yang sedikit kuberikan padamu telah membuatku takkan bisa mempercayaimu. Sikapmu membuat hatiku terluka, andai saja aku bisa memperlihatkan hatiku yang sedang terluka karenamu pasti akan kuperlihatkan.





Inginmu telah kukabulkan sedikit demi sedikit namun pernahkah kamu tahu betapa beratnya aku melakukannya, betapa sulitnya aku melakukannya namun apa yang kamu lakukan? Hanya mengomel, aku hanya bisa memaklumi dan memahami perasaanmu, teman. Karena aku tak bisa memahami semua perasaan temanku.





Apakah aku yang egois atahukah dirimu? Memahamimu butuh kesabaran yang besar bagiku. Melihat rupamu membuatku sedih dan terluka namun ku tak bisa memperlihatkannya padamu karena aku tak ingin membuatmu sedih. Aku tak bisa marah berlebihan padamu karena aku terlanjur sayang padamu sebagai teman baikku. Aku menganggapmu teman baikku namun mengapa kamu menyakitiku dengan sikapmu? Sungguh keterlaluan! Teganya engkau, di mana letak berkemanusiaanmu?





Jika dengan pendekatan kita sebagai teman dekat membuatku terluka, aku akan menjaga jarak padamu. Jika kamu tak meminta maaf padaku, ku akan menunggumu meminta maaf sampai ajal ini menjemputku. Sesakit apapun kamu menyakitiku, namun aku tak bisa membiarmu menderita. Karena aku terlanjur mengenalmu lebih dalam, karena aku terlajur tahu semuanya. Kuharap kamu mengerti dan tahu apa maksudku memperlakukanmu dengan baik.





Aku begini …





Karena …







Hanya untuk menghindari kesepian dan mencari kehangatan dalam kebersamaan.untuk menyembuhkan luka hati ini yang sedang kedinginan.



***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar